Senin, 21 November 2016

Manusia dan Penderitaan



MANUSIA DAN PENDERITAAN

A. Pengertian Penderitaan
            Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sanksekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menganggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
            Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energy untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.


B. Siksaan
            Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbulah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian, dan ketakutan.
            Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu. Sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang yang lemah berpikirnya, masalah kebimbangan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil keputusan.
            Kesepian merupakan rasa sepi yang dialami oleh seseorang, walaupun ia dalam lingkungan orang ramai, dirinya merasa kesepian. Kesepian ini tidak boleh diartikan sebagai keadaan sepi yang dialami oleh petapa atau biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi.
            Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut ini dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut phobia.


C. Kekalutan Mental
            Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagain gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
            Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah:

·         Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.

·         Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.

·         Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh diri.

·         Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi social.

·         Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, (orang-orang melankolis).

·         Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.


(Pengalaman Saya)
          Pengalaman yang saya alami tentang penderitaan adalah ketika lulus SMA, saya berulang kali ditolak oleh ptn yang saya inginkan melalui beberapa kali tes, ditambah lagi beberapa teman dekat saya udah banyak yang keterima di ptn yang mereka inginkan. Hampir tiga bulan lebih perasaan saya dicampur adukkan. Namun yang saya pikirkan adalah ini semua udah ada yang mengatur dan Allah tau mana yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Semenjak itu mata saya udah mulai terbuka dan saya udah bisa ikhlas.
         
Sumber :

         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar